Pedagang Pasar Kranji Resahkan Surat Edaran Pinjaman KUR, Pengembang Dianggap Tak Siap
Surat edaran PT ABB yang meresahkan pedagang--
KOTA BEKASI - Para pedagang Pasar Kranji Baru kembali alami keresahan. Situasi itu menyusul adanya surat pemberitahuan nomor : 26.11/pemberitahuan - ABB.DR/2022 perihal jadwal pembayaran toko/kios/los tahap II dan III.
Seperti diungkapkan Wakil Ketua Persatuan Pedagang Pasar Kranji Baru, Erlita. Menurut wanita berhijab itu, beredarnya surat pemberitahuan sosialisasi pembayaran membuat jantungan para pedagang, artinya bukan saja keresahan yang dialami.
Sedang terkait fasilitas pinjaman dengan bunga rendah (KUR) yang disebutkan dalam surat itu kata Erlita, hal itu bukan menjadi solusi. Justru kata pedagang pakaian tersebut bakal menambah beban.
BACA JUGA:46 Badan Publik di Jabar Sudah Terbuka dan Informatif
"Itu nambahin beban para pedagang dengan berhutang. Pedagang sebenarnya bukan tidak punya uang, melainkan menginginkan adanya pembangunan. Kalau sudah ada pasti akan dibayar sesuai kewajiban dalam PKS antara Pemerintah Kota Bekasi dengan pihak PT. ABB," tandas Erlita, Jumat (9/12/2022).
Erlita juga mengatakan, para pedagang menolak rencana pihak pengembang yang coba menganjurkan pinjaman yang disebabkan sudah kurang percaya lagi dengan pihak PT. ABB, terlebih jika dikatakan pengembang sudah bayar kewajiban kepada Pemkot.
BACA JUGA:Jumsih, Jadi Agenda Rutin Kepala Unit Pasar Kranji Baru
"Itu tidak benar karena kita sudah pantau. Kalaupun benar gedung utama pasar ini sudah pasti dibangun dong," cetusnya.
Erlita dan para pedagang lain menduga, pihak PT hanya mau ambil duit pedagang saja. Itu di PKS memang ada, tapi kan harus ada pembangunan juga.
Terlebih sambung Erlita, dalam keterangannya melalui pemberitaan media, Presdir PT. ABB mengaku uang sebesar Rp22 miliar yang sudah dipungut dari para pedagang untuk pembayaran cicilan toko, kios dan los digunakan pihaknya untuk biaya operasional.
BACA JUGA:Alamaak.. Belum Selesaikan Kewajiban, Puluhan Pengembang di Karawang Kabur
"Kan enak bener uang sebesar itu untuk operasional, sedang kondisi fisik pembangunan gedung pasar sama-sama kita ketahui," imbuhnya.
Erlita lebih jauh menuturkan, saat ini para pedagang masih menunggu tindakan dari pemerintah Kota Bekasi terkait polemik yang terjadi di pasar Kranji Baru. Apakah Pemkot mau mengayomi para pedagang.
BACA JUGA:PDAM Tirta Bhagasasi -Tirta Patriot Resmi Berpisah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: